You are here Info Buku Cerita Rakyat yang Terlupakan
JA slide show

Cerita Rakyat yang Terlupakan

Surel Cetak PDF

Resensi Buku Indonesia Bercerita Karya Yoana Dianika, Redy Kuswanto, Ruwi Meita dkk

Kedaulatan Rakyat | Senin, 14 Agustus 2017 | Sutono Adiwerna


Konon, di Simeulue, Aceh pada zaman dahulu ada seorang raja yang kaya raya. Selain kaya, ia dan permaisuri begitu dikagumi dan dicintai seluruh rakyat karena keduanya bijaksana, dermawan dan baik hati

Namun kebahagian tersebut terasa kurang lengkap karena raja dan permaisuri tidak dikaruniai seorang anak yang kelak akan meneruskan tampuk kepemimpinan

Karena ingin sekali memilik keturunan, raja dan permaisuri ke hulu sungai untuk menyucikan diri dan berdoa agar dikaruniai seorang anak

Ternyata, doa raja dan permasuri dikabulkan Yang Maha Kuasa. Raja dan permaisuri sangat bahagia dan tak kesepian lagi. Anak tersebut diberi nama Rohib

Saking bahagianya, Rohib sangat dimanja. Semua keinginan dipenuhi dan tak pernah membiarkan putra kesayangan mereka merengek meminta sesuatu

Ketika remaja, raja menyuruh Rohib ke kota untuk menuntut ilmu. Sayangnya, bertahun-tahun menuntut ilmu, Rohib tak bisa apa-apa dan tak pernah bisa menyelesaikan pelajaran karena terbiasa dimanja, Rohib tumbuh jadi remaja yang malas. Karena malu, raja berniat membunuh Rohib. Tentu saja permaisuri berusaha agar anak kesayangannya tetap hidup. Bagamana kisah selanjutnya?

Indonesia  kaya akan budaya termasuk dengan cerita rakyatnya. Setiap daerah memilik cerita rakyat yang berbeda. Tapi sayangnya, selama ini yang ter-ekspos di masyarakat luas cerita yang itu-itu saja. Sebut saja Malin Kundang, Timun Mas, Roro Jonggrang dan lainnya. Padahal di luar cerita yang tersebut diatas, masih banyak cerita rakyat negeri ini yang tak kalah menarik dan mengandung pesan moral yang kuat untuk diketahui masyarakat luas

Nah, kehadiran buku ini bisa menjadi pelengkap, yang memperkaya cerita-cerita rakyat yang sudah ada dan dikenal masyarakat luas

Ditulis oleh para penulis cerita yang telah berpengalaman sehingga buku ini enak dibaca. Catatan saya, ada satu cerita yang tidak fokus. Endingnya menceritakan asal mula mengapa tikus dikejar kucing-anjing, tapi yang lebih banyak ditampilkan kisah raja dan pangerannya yang pemalas

Di luar itu, 31 cerita rakyat  dari berbagai daerah ini, sayang untuk dilewatkan. Buku ini juga bisa dijadikan para guru, orang tua untuk memperkenalkan kekayaan cerita rakyat kita kepada k generasi penerus bangsa. Selamat membaca!