Rahasia agar Hidup Bahagia dan Bermakna

Resesi buku 5 Rahasia karya Dr John Izzo

Koran Jakarta | Jumat, 30 Januari 2015 | Al Mahfud


Hidup hanya sebentar, namun tidak semua orang bisa menggunakan waktu dengan baik dan penuh makna. Buku ini hadir untuk mengungkap rahasia-rahasia dalam hidup yang perlu diketahui sebelum sesorang pergi ke alam lain.

Ada lima rahasia hidup. Ini didapat dari wawancara ratusan orang yang telah menghabiskan sebagian besar hidup penuh bahagia. Pembaca perlu belajar dari orang-orang lebih tua yang sukses, bijaksana, dan bahagia. Ini bisa menjadi jalan mendapat “rahasia” tersebut.

Ulasan buku diawali dengan sebuah pertanyaan, apa yang sebenarnya dicari dalam hidup. Teori Freud bahwa dorongan utama dalam diri manusia mencari kesenangan dan menghindari kesedihan ditepis. Cerita ribuan orang yang ditemui menepis teori tersebut. Manusia paling ingin menemukan kebahagiaan dalam kehidupan (halaman 18).

Kebahagiaan bukan berarti bersenang-senang, tapi kegembiraan hari demi hari. Hidup baru bermakna bila bermanfaat bagi sesama (halaman 20). Selanjutnya dikupas lima unsur rahasia kebahagian. Pertama, orang harus jujur pada diri sendiri. Ini tidak mudah. Orang lebih banyak tidak jujur dengan diri sendiri dan cenderung larut arus dari luar diri. Bibitnya sudah muncul sejak kecil. Manusia sering membandingkan dengan orang lain (halaman 42).

Rahasia kedua, jangan menyimpan penyesalan. Setiap orang tentu pernah mengalami penyesalan. Itu harus dilupakan dan segera bangkit.Tidak menyimpan penyesalan berarti hidup dengan keberanian, melangkah menuju cta-cita, bukan lari dari ketakutan (halaman 69-92).

Rahasia ketiga menjadi cinta. Jangan hanya mau dicintai, tapi juga mencintai. Inilah yang dinamakan menjadi cinta. Setiap pribadi harus mencintai diri sendiri, sesama, alam, dan Tuhan. Setiap interaksi harus penuh cinta (halaman 93-124). Mencintai Tuhan dan sesama adalah perintah utama-Nya.

Keempat menikmati waktu setiap saat. Artinya, benar-benar menjalani setiap saat dalam hidup, bukan menghakimi, melainkan menjalaninya sungguh-sungguh. Manusia tidak boleh terlalu memikirkan masa lalu atau masa depan. Jalani saja setiap saat dengan rasa syukur dan bertujuan (halaman 125-141). Bagaimanapun, sebagai makhluk Tuhan, manusia hanya bisa berusaha, memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Tuhan yang akan menyelesaikan selanjutnya.

Terakhir, rahasia kelima memberi lebih banyak daripada menerima. George, seorang ahli fisika berumur 71 tahun yang diwawancarai penulis buku ini mengatakan, “cepat atau lambat Anda sadar tidak akan membawa apa pun, tapi bisa meninggalkan sesuatu,” (halaman 153). Ungkapan George tersebut bermakna dalam. Setiap individu tidak bisa membawa apa pun ketika kematian datang. Orang-orang di sekitar dapat mengenang dengan warisan yang telah dikerjakan semasa hidup. Maka dengan memberi lebih banyak, kita telah meninggalkan lebih banyak juga bagi sesama.

System.String[]