![]() |
Kerja Halal Hidup Berkah: Nasihat Sufistik untuk Hidup Lebih Ber |
|
Harga:
Rp 49.000,00
|
||
Klik disini jika ada yg ingin ditanyakan | ||
DATA BUKU Judul: Kerja Halal Hidup Berkah, Nasihat Sufistik untuk Hidup Lebih Berkualitas Penulis: al-Harits al-Muhasibi Penerjemah: Khalifurrahman Fath Editor: Fajar Kurnianto Genre: Motivasi Islam Penerbit: Alifia Cetakan: I, November 2019 Berat: 330 gr Ukuran: 13 x 20 cm Tebal: 200 halaman (350 gr) ISBN: 978-623-7163-14-5 Sinopsis
Kita hidup sejatinya untuk bekerja, beramal atau beraktivitas guna menghasilkan rezeki. Namun, kerja dan amal tak boleh semata-mata untuk mengejar kekayaan duniawi, tetapi juga demi tujuan ukhrowi. Karena itu, kerja dan amal untuk mencari rezeki harus dengan cara yang baik dan halal. Dengan begitu, hidup kita akan berkah, yakni tumbuh dan berkembang serta terasa manfaatnya bagi pribadi, keluarga, maupun sosial. Buku ini memaparkan secara detail perihal prinsip dan cara yang baik dalam bekerja dan berpenghasilan, serta hal-hal terkait seperti tawakal, wara’, syubhat, dan meminta-minta. Dengan ulasan yang ringkas, lugas, dan bernas, serta didasarkan pada al-Quran dan hadis Nabi, buku ini menasihati kita untuk berhati-hati dengan rezeki dan cara mendapatkannya. Sebab, rezeki yang kita hasilkan dapat memengaruhi sifat, karakter, sikap, dan perilaku kita. Ditulis oleh Al-Muhasibi, ulama klasik karismatik dan “bapak tasawuf” yang menjadi rujukan bagi para ahli tasawuf setelahnya, nasihat-nasihat sufistik dalam buku ini amat relevan dengan kondisi saat ini dan penting disimak. Lagi pula, karya-karya Al-Muhasibi memang banyak berisi ajaran tasawuf yang membersihkan jiwa dan tindakan kita, termasuk dalam hal kerja mencari rezeki atau penghasilan. *** “Mencari penghasilan dengan bekerja adalah sunah para Nabi.” —al-Munawi (w. 1031 H), penulis kitab Faidh al-Qadîr “Al-Muhasibi adalah sosok yang zuhud sekaligus mengetahui hakikat atau aspek lahir dan batin banyak hal.” —al-Khathib al-Baghdadi (w. 463 H), sejarawan “Al-Muhasibi adalah pemikir yang cermat, pengamat yang detail, suka membantu orang, dan bersahabat.” —Abu Nu’aim al-Ashfahani (w. 430 H), penulis biografi tokoh
Penulis Al-Harits al-Muhasibi. Lengkapnya, Abu Abdullah al-Harits bin Asad bin Ma’qil al-Hamdani al-Muhasibi. Lahir di Bashrah tahun 165 H. Dikenal sebagai ahli tasawuf, fikih dan hadis. Di antara gurunya di bidang fikih adalah Imam asy-Syafi’i, Abu Ubaid al-Qasimi bin Salam, dan Qadhi Yusuf Abu Yusuf. Sedangkan, gurunya di bidang hadis adalah Syuraih bin Yunus, Yazid bin Haran, Abu an-Nadar, dan Suwaid bin Dawud. Sebagian ulama menyebut al-Muhasibi adalah “bapak tawasuf” atau peletak dasar-dasar tasawuf yang menjadi inspirasi dan rujukan para ahli tasawuf setelahnya, seperti Junaid al-Baghdadi, al-Qusyairi, as-Sarraj, al-Hujwiri, al-Ghazali. Dalam kitab al-Munqid min adh-Dhalal, misalnya, Imam al-Ghazali mengakui bahwa ia sangat terpengaruh dengan al-Muhasibi. Junaid al-Baghdadi yang merupakan murid langsung al-Muhasibi juga mengakui bahwa pilihan hidup dan kesukaannya terhadap tasawuf sangat dipengaruhi oleh gurunya itu. Di antara karyanya yang terkenal adalah ar-Ri’âyah li Huqûq Allâh, al-Washâya, dan al-Makâsib (edisi Bahasa Indonesia diterbitkan oleh Penerbit Alifia dengan judul Kerja Halal Hidup Berkah [2019]). Al-Muhasibi wafat pada umur 78 tahun di Baghdad, tahun 243 H. |
||
|
||
You are here