Al-Maghazi an-Nabawiyyah

BELI DI TOKOPEDIA

BELI DI SHOPEE

DATA BUKU

SINOPSIS

Banyak buku tentang sirah nabawiyyah, dari yang klasik hingga mutakhir. Namun, tidak semua sumber riwayat yang dirujuk buku-buku itu punya bobot nilai yang sahih. Banyak pula yang mengambil rujukan dari sumber-sumber sekunder yang kredibilitas dan akurasinya tak dapat dipertanggungjawabkan. Banyak pula buku-buku itu yang dibumbui kisah-kisah yang sering kali sukar diterima nalar atau terlalu hiperbolis, bahkan mengada-ada.

Buku ini ditulis seorang ahli hadis generasi tabiin yang sangat kredibel, langsung berguru dan mengambil riwayat terkait kehidupan Rasulullah dari para sahabat beliau, sehingga jarak masanya dan masa Rasulullah tak terlampau jauh. Hal ini pula yang membuat para sejarawan dan penulis buku-buku sirah nabawiyyah menjadikannya sebagai rujukan primer dan tepercaya. Buku ini bahkan menjadi buku paling awal tentang sirah nabawiyyah sekaligus paling baik secara metodologi penyusunan, mendahului para penulis sirah nabawiyyah belakangan seperti Ibnu Ishaq, al-Waqidi, dan Musa bin Uqbah.

Dimulai dengan gambaran Mekkah dan keluarga Nabi sebelum era Islam, lalu Mekkah masa Islam, kemudian era Islam di Madinah hingga Nabi wafat, berlanjut ke era Khulafaur Rasyidin hingga era Dinasti Umayyah di bawah Mu‘awiyah bin Abi Sufyan, buku ini adalah data sejarah autentik paling awal dan amat berharga tentang sirah nabawiyyah.

***

“Tidak ada seorang pun yang lebih paham tentang riwayat dibanding Ibnu Syihab.”

—Imam Malik, penulis kitab al-Muwatha’

PENULIS

Ibnu Syihab az-Zuhri. Lengkapnya, Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Syihab bin Abdullah bin al-Harits bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah. Silsilahnya bertemu dengan Rasulullah pada Kilab bin Murrah. Lahir pada 51 H di Madinah. Ia dikenal sebagai ahli hadis generasi tabiin. Ia sangat mencintai ilmu dan banyak belajar serta mengambil riwayat langsung dari para sahabat Nabi, termasuk riwayat tentang sirah nabawiyyah. Karena itu, secara sanad ia sangat dekat dengan masa Rasulullah, yang membuat para sejarawan, ahli hadis, dan penulis buku-buku sirah nabawiyah atau biografi Nabi yang datang belakangan, menjadikannya sebagai sumber utama dan paling sahih dibanding yang lainnya. Ia wafat pada malam 17 Ramadhan 124 H.