You are here Info Buku Sejarah dan Rahasia Para Taipan
JA slide show

Sejarah dan Rahasia Para Taipan

Resensi buku Sepak Terjang Para Taipan karya Sterling Seagrave

Harian Blora | Rabu, 14 September 2016 | Al-Mahfud

 

Sejak tahun 1994, tercatat tingkat pertumbuhan China mencapai 19% setelah tiga tahun berjalan. Jika dicermati, ternyata provinsi-provinsi pesisir China Selatan, Kwangtung dan Fukien atau tempat asal bagian terbesar China Rantau (Overseas Chinese) dunia, tumbuh dua kali lipat cepatnya dibanding daerah lain. Kita sama-sama melihat, saat Barat terseok-seok untuk melewati depresi berat, di negara-negara Asia terjadi perkembangan-perkembangan drastis yang menunjukkan sedang terjadi perubahan-perubahan global.

Dijelaskan di buku ini bahwa daya pendorong perubahan-perubahan besar ini, di China dan sekeliling Pesisir Pasifik, adalah kekayaan dan vitalitas dahsyat kaum China Rantau. Sebenarnya, siapa China Rantau itu? Bagaimana mereka muncul, tumbuh, dan berkembang dan hingga tetap eksis, bahkan semakin menunjukkan pengaruhnya sampai sekarang? Di buku karya Sterling Seagrave ini, kita diajak untuk mengenal siapa itu China Rantau atau para Pendekar Pesisir Pasifik, serta bagaimana strategi mereka dalam bergerak, bertahan, sehingga kini menjadi salah satu kekuatan modal terbesar di dunia.

China Rantau adalah sebuah kerajaan yang tersendiri atas 55 juta orang, terjalin rumit oleh sistem-sistem gilda, masyarakat gotong-royong, tong, triad, kongsi, dan asosiasi-asosiasi berdasar kesamaan nama dan asal, yang—secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama—memasok koneksi-koneksi personal jaringan finansial yang membuat China Rantau menjadi kekuatan hebat. Uniknya, China Rantau merupakan kerajaan tanpa perbatasan, tanpa pemerintah nasional maupun bendera. Dengan kata lain, ia tersamar, satu kekaisaran terselubung para konglomerat (hlm 2).

Orang China lebih sukses ketika di luar daripada di dalam China sendiri. Sebab, birokrasi mandarin kekaisaran China mencekik kegiatan ekonomi. Lima puluh lima juta jumlah China Rantau, kira-kira hanya 4% populasi China. Pertanyaannya; bagaimana bisa persentase tersebut mendorong modernisasi benua besar berpenduduk 1,2 miliar jiwa? Disebutkan di buku ini, bahwa mereka menguasai sumber-sumber daya jauh melampaui jumlah mereka. GNP China Rantau yang tinggal di Asia adalah US$ 450 miliar, 35% lebih besar daripada GNP China. Mereka mendominasi perekonomian setiap negara di sisi Asia Pesisir Pasifik, kecuali Jepang dan Korea.

Salah satu hal yang paling menentukan kesuksesan dan kejayaan China Rantau adalah solidaritas yang kuat di antara mereka. China Rantau memiliki solidaritas etnis yang luar biasa, pragmatisme politik, informasi yang hebat, dan kemampuan menyesuaikan diri dengan cepat. Etika kerja China Rantau bertumpu pada dua prinsip utama. Yakni, pertama, upaya gigih pencapaian kekayaan individu dihormati, karena itu menguntungkan keluarga dan komunitas mereka. Kedua, pemuliaan untuk melindungi kekayaan pribadi dari penyitaan dengan memindahkannya ke tepian. Diketahui bahwa dewasa ini 60% uang dunia tersembunyi di pinggiran. Banyak di antaranya merupakan uang China Rantau (hlm 5).

Buku berjudul asli Lord of the Rim; The Invisible Empire of the Overseas Chinese ini memaparkan sejarah yang berisi kisah-kisah menakjubkan tentang strategi-strategi penting yang diterapkan China Rantau yang terbukti ampuh dan membawa mereka menjadi satu kekuatan berpengaruh dalam perekonomian dunia hingga sekarang. Kita diajak mengarungi rentang sejarah selama ribuan tahun, menelusuri kisah awal perseturuan antara pemerintah dan kaum pedagang pada masa Adipati Chou, kisah pembunuhan, pengkhianatan, korupsi, para kaisar, jenderal, bahkan kisah para pengintai dan pembajak. Selamat membaca!

System.String[]